C Programming Languange |
Teringat suatu
ketika seorang adik tingkat bertanya tentang pemrograman, "Bang, Abang
buat aplikasi web pake apa?"
Karena saat itu aku
baru paham OOP, aku jawab, "pake PHP, tapi dengan OOP".
Adik tingkatku itu
heran, "Lho apa OOP tu Bang?"
"Object
Oriented Programming, atau Pemrograman Berbasis Object. Itu tuh, yang mata
kuliah PBO", aku melihat keningnya mengkerut mendengar jawaban tadi.
Aku sadar klo
pemrograman gaya ini memang gak mudah. Bahkan sewaktu aku kuliah, matakuliah
yang sempat membingungkan tuh yang ini, OOP.
Jika memahami
istilah seperti polymorphism, inheritance, atau encapsulation mungkin gk
terlalu sulit. Dari awal aku udah tau 'benda' apa itu. Tapi tetap aja saat
implementasinya masih tidak bisa.
Kawan, percaya atau
tidak, aku sendiri baru bisa membuat program menggunakan OOP pada semester
akhir, yaitu program untuk Tugas Akhirku sendiri. Setelah itu aku telah
meninggalkan pemrograman klasik yang aku sadari sangat 'menjenuhkan' untuk
mengeditnya kembali.
Ternyata jerih payah
untuk belajar OOP tidak sia-sia, hampir sebagian besar program aku kerjakan
hanya hitungan hari. Berbeda dengan cara pemrogramanku dulu yang rata-rata
kelar antara 1 sampai 2 bulan. Bayangkan, berapa banyak waktu yang bisa
dihemat? Selain itu, aku tidak merasa kerepotan jika harus mengedit programku
kembali.
Kepada adik tingkat
ku itu aku ceritakan pengalamanku dengan harapan ia menjadi tertarik dengan
ceritaku. Aku juga ingin dia merasakan bagaimana mudahnya membuat program
menggunakan OOP. Aku ingin dia bisa tau seberapa cepat jika memprogram dengan
OOP. Bahkan aku pernah mengerjakan program Flash (saat itu masih Flash 8)
berbasis database pada MySQL melalui PHP hanya dalam waktu 4 hari. Jangan heran
denganku, justru aku yang heran dengan model OOP ini.
Namun, memang gak
semudah itu meyakinkan orang lain. Mungkin itu jugalah hal yang aku rasakan
saat dosen OOP menjelaskan betapa menguntungkan menggunakan OOP saat merancang
program kepadaku. Adik tingkatku itu pesimis dengan kemampuannya sendiri,
padahal OOP tidak sesulit yang ia bayangkan. Pada akhirnya mentallah yang
menang.
No comments:
Post a Comment