Apa yang akan anda
lakukan jika anda mengetahui bahwa umur anda tinggal 5 hari lagi? Bisa jadi
anda akan mulai rajin beribadah, banyak merenung, bersedih atau pun meratapi
nasib anda sendiri. Memang sejatinya akan banyak perbedaan untuk menyikapi hal
ini. Sebagian ada yang menyikapi dengan rasa sedih, jatuh ke dalam lembah
keputus asaan, membiarkan dirinya dihanyutkan oleh perasaan yang tidak ia
mengerti, memilih bersikap pasrah terhadap kenyataan yang diterimanya. Ia
seperti tidak bersemangat menjalani sisa hidupnya itu yang hanya tinggal
beberapa hari lagi. Namun, ada juga diantara mereka yang memilih untuk
berfoya-foya dan bersenang-senang untuk beberapa hari sisa hidupnya. Berkunjung
ke tempat-tempat tertentu yang selalu ingin dikunjunginya, memakan makanan yang
belum pernah dan ingin dimakannya, berbuat sesuka hatinya dan melakukan apapun
untuk membuat dirinya bahagia, membuat hatinya merasa puas untuk menikmati
dunia di sisa hidupnya.
Ada juga yang
memulai mengoreksi diri, melakukan evaluasi terhadap pribadinya, memperbaiki
pribadinya menjadi lebih baik, lebih religius. Seolah ia baru saja mendapat
hidayah untuk mulai berubah. Ia akan rajin beribadah, mendekatkan diri kepada
Tuhannya. Tutur katanya menjadi lebih bijaksana, nasihat-nasihat yang baik akan
keluar dari ucapannya. Dan saya rasa akan banyak lagi bentuk sikap yang lain
dalam menyikapi hal ini.
Mungkin itulah
alasannya mengapa kita tidak pernah diberitahu kapan umur kita akan berhenti.
Disana ada 'deadline' yang memaksa kita untuk mengambil langkah cepat. Disana
ada tekanan untuk membuat kita memutuskan hendak bersikap apa kita nanti,
hendak jadi apa kita besok, hendak melakukan apa kita dalam kurun waktu sisa
hidup kita.
Itulah mengapa tidak
ada satupun yang bisa mengetahui kapan seseorang akan meninggal dunia.
Jikalau boleh
memilih, apa yang akan anda lakukan?
No comments:
Post a Comment